Era digital seperti sekarang mempermudah transaksi keuangan. Apalagi dengan hadirnya SNAP Bank Indonesia (Standar Nasional Open API Pembayaran) saat ini. Sistem ini meningkatkan efisiensi khususnya dalam hal pembayaran digital dari berbagai bank.

SNAP Bank Indonesia tidak hanya mengamankan transaksi keuangan saja. Standarisasi tata kelola yang dibentuk BI ini juga membantu melindungi nasabah dari pihak yang tidak bertanggungjawab. 

Terlebih jika data bocor maka pihak bank bisa membantu memberikan perlindungan terhadap informasi nasabah dengan cepat. Peluncuran SNAP sendiri bersamaan dengan uji coba sandbox QRIS dengan Thai QR Payment.

Untuk memahami bagaimana panduan umum Open API ini dan dampaknya bagi pelaku usaha, simak artikel ini selengkapnya.

Pengertian SNAP BI

SNAP Bank Indonesia adalah standar nasional Open API yang diluncurkan tepat pada hari kemerdekaan RI ke-76. SNAP BI merupakan kumpulan dokumen standar nasional Open APIembayaran.

Latar belakang munculnya SNAP Bank Indonesia adalah sebagai cara untuk meningkatkan market practice (praktik pasar) dengan menggunakan sistem pembayaran yang kompetitif dan inovatif namun masih dalam lingkungan yang sehat. SNAP BI juga diharapkan akan mampu mendorong keamanan dan keandalan infrastruktur sistem pembayaran di Indonesia.

Kemudian, bagaimana hubungan antara API, Open API Pembayaran dan SNAP? Application Programming Interface (API) adalah seperangkat protokol dan instruksi yang memfasilitasi koneksi  antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya. API memungkinan layanan di mana sebuah aplikasi bisa mendapatkan akses data dari aplikasi lainnya.

Open API Pembayaran, seperti yang dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, adalah API yang digunakan secara terbuka yang akses keterhubungannya diberikan berdasarkan perjanjian kerja sama antara penyedia layanan dan pengguna layanan dalam pemrosesan transaksi pembayaran. Dalam hal ini, layanan disediakan oleh pihak perbankan untuk mempermudah perusahaan e-commerce atau fintech agar dapat melakukan integrasi pembayaran konsumen.

Untuk mengikat aplikasi, teknik, protokol komunikasi, data dan spesifikasi teknis, serta keamanan transaksi digital ini maka BI merilis SNAP (Standar Nasional Open API Pembayaran).  SNAP Bank Indonesia mendukung inovasi tata kelola informasi yang telah terhimpun dan terstandarisasi.

Tujuan Ditetapkannya SNAP Bank Indonesia

Berkat standarisasi ini, maka pihak perbankan memiliki peluang untuk terus kompetitif dan inovatif, serta berorientasi pada konsumen. Sistem ini membantu model bisnis fintech kedepannya. 

Tujuannya sendiri adalah mendukung inisiatif Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Diharapkan dengan implementasi SNAP, dapat tercipta integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas antar penyelenggara API sehingga terjadi efisiensi sistem pembayaran.

BI tengah menyasar 91.3 juta penduduk yang masih belum menjadi pengguna layanan bank serta 62.9 juta UMKM. Visi dari pengadaan BSPI ini nantinya menyasar open banking, data berupa payment ID, integrasi laporan, dan data hub

Sementara tiga visi lainnya adalah infrastruktur pasar keuangan (TR, ETP, CCP, CSD, SSS, RTGS), sistem pembayaran ritel, sertaaturan perizinan dan pengawasannya. 

Open API berguna tidak hanya untuk perbankan dan e-commerce. Melainkan akan terintegrasi dengan pemerintah, OJK, fintech, serta berbagai industri lain pula.

Baca juga : Mudahkan Transaksi, Open Banking BRIAPI Akselerasi Perkembangan Bisnis di Indonesia

Kelebihan SNAP BI

SNAP Bank Indonesia mampu mengurangi resiko dari shadow banking serta meningkatkan inklusi finansial. SNAP Bank Indonesia juga menjaga keamanan bagi pemakai sistem komunikasi. Ada lima poin standar yang harus dipenuhi, yakni sebagai berikut.

  1. Keamanan standar data dan spesifikasi yang meliputi berbagai informasi yang perlu diakses oleh bank dan fintech 
  2. Standar keamanan, meliputi minimum syarat keamanan yang harus dipenuhi oleh bank atau fintech. Standar ini termasuk dalam hal enkripsi, otorisasi, dan autentikasi sehingga data bersifat rahasia dan digunakan olehpihak yang berkepentingan saja
  3. Adanya dokumen standar teknis dan keamanan, meliputi format dan struktur data, protokol komunikasi, hingga tipe arsitekturnya
  4. Bagi pihak ketiga dan bank harus memenuhi standar kontraktual kerjasama Open API yang berbentuk guiding principles
  5. Ada pula standar governance dengan cakupan consumer consent, API life cycle, hingga resolusi sengketa.

Dengan SNAP, keamanan transaksi, standar teknis, serta keamanan data bisa tertata rapi dan seragam. Perlindungan konsumen dijunjung tinggi sehingga menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat.

Manfaat SNAP

Manfaat SNAP

Apa kegunaan SNAP? Seperti penjelasan di atas, keutamaannya adalah penyelesaian transaksi pembayaran yang lebih efisien dan efektif. SNAP menjamin keamanan data serta membentuk ekosistem pembayaran sehat, kompetitif, dan aman.

SNAP mengikuti visi BSPI 2025 yang dikehendaki BI. Manfaatnya sendiri bukan hanya bagi instansi keuangan, melainkan juga untuk konsumen. Konsumen SNAP terbagi atas dua jenis, yakni pelaku usaha dan nasabah.

Bagi Pelaku Usaha

SNAP membantu pihak non bank seperti pelaku usaha hingga aplikasi teknologi finansial. Standar ini mendukung adanya integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas antara pihak penyelenggara Open API Pembayaran SNAP.

Dari jalinan komunikasi ini, maka sistem pembayaran dapat dilakukan seefisien mungkin. Proses pembayaran cepat dan tercatat rapi bahkan bisa mencetak bukti pembayaran digital yang bisa dibagikan ke pihak lainnya.

SNAP menghubungkan antara pihak non penyedia jasa pembayaran bank dengan penyedia jasa pembayaran non bank serta merchant. Misalnya, antara payment gateway dengan Open API dari bank serta pihak e-commerce. Dorongan hubungan ini memberikan informasi data yang selaras dan terstandarisasi.  

Data dan sistem pembayaran hanya bisa diakses oleh pihak yang terkait dengan transaksi tersebut. Data yang terkirim terjamin dilindungi dan jika terjadi kebocoran dapat segera dilakukan perbaikan dan penanggulangan sedini mungkin.

SNAP meningkatkan transaksi jual beli berlandaskan cashless. Hal ini membuat SNAP ikut meningkatkan penjualan bisnis. Selain itu, pencatatan pembayaran kini dilakukan secara real time. Serta, merchant tidak harus datang ke bank untuk memperoleh riwayat pencatatan transaksi tersebut.

Bagi Nasabah

Manfaat yang dirasakan nasabah ialah dari segi jangkauan akses yang meluas. Nasabah juga dapat menggunakan lebih dari satu bank, dompet elektronik, maupun fintech dalam menyelesaikan pembayaran digital. Nasabah bisa memilih cara melakukan pembayaran pada setiap transaksinya di e-commerce.

Keunggulan lainnya adalah adanya standarisasi bahasa Indonesia untuk semua sistem pembayaran digital ini. Berbagai jenis aplikasi pembayaran diwajibkan untuk menyediakan layanan dengan menggunakan versi bahasa Indonesia.

Dengan begitu, pemakaian aplikasi mudah dipahami walaupun masih pertama kali menggunakannya. Tidak ada lagi kendala seputar perbedaan bahasa karena sudah banyak bank yang bergabung dengan SNAP.

Manfaat lainnya adalah proteksi nasabah yang terjamin sebab perlindungan data adalah prioritas utama. SNAP menyediakan langkah penanggulangan kebocoran, langkah-langkah terkait proteksi terhadap nasabah, serta bagaimana treatment yang diperlukan untuk nasabah.

Selain itu, nasabah juga bisa melakukan transfer antar bank, e-wallet, ataupun pembayaran lain karena adanya integrasi ini. Konsumen pun memiliki banyak metode pembayaran yang bisa dipilih sesuai kesukaan dan kebutuhan mereka.

Baca juga: Raih Peluang Transaksi Digital dengan Open API BRIAPI

BRIAPI Mendukung SNAP Bank Indonesia

Bank Rakyat Indonesia juga mendukung SNAP Bank Indonesia. Hal ini terlihat jelas dari produk pembayaran digitalnya. BRI percaya bahwa eksistensi bank di masa depan ditentukan oleh pemanfaatan teknologi yang mereka gunakan.

BRI menghadirkan BRIAPI sebagai bentuk Open API yang dapat memudahkan mitra maupun pengguna. BRIAPI  hadir dengan dua kategori utama, yakni informasional dan transaksional. Keduanya sudah lama diimplementasikan serta diterima dengan baik oleh publik.

Produk transaksionalnya terdiri atas BRIVA, BRIZZI, BRI Direct Debit, dan lainnya. Sementara layanan informasionalnya meliputi mutasi dan rekening untuk mengawasi cashflow.

Saat ini, BRI telah melakukan penyesuaian SNAP BI untuk beberapa fitur layanannya seperti Direct Debit, Transfer Credit (Interbank Transfer, Intrabank Transfer, Transaction Status Inquiry), Virtual Account BRIVA, Balance Inquiry, dan Balance Statement.

Dan juga sehubungan dengan hadirnya SNAP BI, kini BRIAPI tengah dalam proses implementasi migrasi bagi mitra-mitra first mover dan next mover yang termasuk ke dalam kategori PJP semenjak pertengahan 2022 hingga akhir tahun ini.

Penutup

BI menyusun SNAP demi mendukung visi BSPI 2025. Pengguna SNAP Bank Indonesia bukan hanya lembaga perbankan saja, melainkan non penyedia jasa pembayaran dengan mengedepankan prinsip yang ditetapkan. 

SNAP Bank Indonesia hadir untuk menstandarisasi bahasa pembayaran meliputi tata kelolanya. Tujuannya adalah membentuk ekosistem pembayaran digital yang andal, kompetitif, dan melindungi data konsumen.

BRI menghadirkan BRIAPI yang mengikuti standar SNAP BI. Untuk mengintegrasikan bisnis Anda dengan berbagai kemudahan sistem transaksi ini, bergabunglah dengan BRIAPI.