News
Ketika Anda menjelajahi marketplace dan menggunakan metode pembayaran digital untuk bertransaksi, pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana metode pembayaran tersebut bisa menyelesaikan transaksi dalam sekejap? Apakah bank dan marketplace saling terhubung? Jika ya, bagaimana caranya?
Di dalam proses yang sepertinya tak kasat mata itulah, Application Programming Interface atau API bekerja. Bagi para pengembang aplikasi maupun pemilik bisnis, API dapat memudahkan pekerjaan sekaligus mencapai tujuan bisnis.
API adalah elemen penting dari open banking, sebuah sistem yang menghadirkan keterbukaan akses data dan informasi keuangan antara bank, nasabah, dan pengembang pihak ketiga. Salah satu contohnya adalah BRIAPI, layanan open banking yang dikembangkan oleh BRI.
Berkat BRIAPI, Anda bisa memilih BRI Virtual Account (BRIVA) sebagai metode pembayaran di marketplace favorit. Anda pun bisa melakukan top-up saldo e-wallet melalui BRI Direct Debit. Berbagai kemudahan tersebut merupakan contoh nyata dari hadirnya open banking BRIAPI. Maka, mari kita gali lebih dalam tentang apa itu API, manfaat, cara kerja, hingga jenis-jenisnya.
Apa Itu API?
API adalah singkatan dari Application Programming Interface atau aplikasi yang berfungsi menghubungkan suatu program dengan program lainnya. Dengan fungsi API tersebut, dua program yang awalnya tidak terkoneksi dapat terintegrasi sehingga mampu fitur-fitur di dalam keduanya bisa saling sinergi.
Jika diibaratkan secara sederhana, API adalah jembatan antara dua daratan yang terpisah. Jembatan ini dibangun dengan sekumpulan kode yang menyediakan berbagai access point sehingga informasi dari aplikasi A dapat menyeberang ke aplikasi B secara mulus.
Dalam pengembangan aplikasi, API berperan penting karena memungkinkan suatu aplikasi untuk mengakses dan membagi data, fitur, layanan, atau sistem operasi dengan pengembang pihak ketiga. Maka, dapat disimpulkan bahwa API merupakan ‘jembatan’ yang memudahkan pengguna untuk mencapai tujuan.
Baca juga: Wujudkan Cashless Society di Indonesia, BRI Maksimalkan Open Banking BRIAPI
Manfaat API
Berikut ini adalah manfaat API dalam pengembangan aplikasi, yakni:
1. Mengembangkan aplikasi lebih cepat dan efektif
Dari sisi pengembangan aplikasi, integrasi dua aplikasi dengan API jelas dapat membantu komunikasi tanpa perlu repot-repot menghubungkan keduanya secara manual. API juga akan menginformasikan pembaruan (update) fitur sehingga membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan efektif.
2. Menciptakan aplikasi yang fungsional
Tidak ada lagi memasukkan informasi secara manual dan melelahkan; semua teratasi apabila Anda memakai API. Berfokus pada fungsi, API dapat menampilkan fitur yang sama dengan aplikasi tujuan.
3. Meringankan beban kerja server
Dengan menggunakan API, maka server tidak perlu lagi mencari dan menyimpan data yang sangat banyak jumlahnya. Jika sewaktu-waktu ada data yang diperlukan, maka cukup dengan meminta API untuk mengambilnya dari server asal.
Semua manfaat API di atas dapat Anda peroleh apabila menggunakan BRIAPI sebagai jembatan integrasi aplikasi. Apa pun bisnis yang Anda jalankan, BRIAPI dapat memudahkan pengalaman bertransaksi bagi pelanggan Anda.
Baca juga: Mengenal Sandbox dalam Sistem Bisnis Pembayaran
Arsitektur API
Sebagai perangkat lunak (software), API pun memiliki arsitekturnya sendiri. Arsitektur API adalah bentuk data di dalam server dan database agar API berfungsi dengan baik. Arsitektur API memungkinkan developer membuat ekosistem aplikasi yang dapat digunakan berulang kali—ideal untuk pengembangan layanan mikro seperti API.
Secara umum, ada tiga jenis arsitektur API dalam pengembangan aplikasi. Ketiganya adalah sebagai berikut:
1. RPC (Remote Procedure Call)
Remote Procedure Call atau RPC adalah bentuk interaksi API paling sederhana. RPC dimanfaatkan untuk mendukung komunikasi antara client side dan server side berlangsung mulus.
RPC terdiri dari dua jenis, yakni XML-RPC dan JSON-RPC. Perbedaan keduanya terletak pada mekanisme perpindahan data. Sama seperti namanya, XML-RPC menggunakan XML sebagai mekanisme perpindahan data, sedangkan JSON-RPC menggunakan JSON.
2. SOAP (Simple Object Access Protocol)
Simple Object Access Protocol atau SOAP adalah protokol pertukaran informasi untuk web services. SOAP menggunakan XML sebagai format informasi yang dipertukarkan. Penggunaan SOAP memungkinkan developer untuk memproses aplikasi di operating system (OS) yang berbeda, seperti Windows, macOS, atau Linux.
3. REST (Representational State Transfer)
Representational State Transfer atau REST adalah arsitektur API yang umum digunakan dalam pengembangan API berkat kemudahannya. REST menjadi garis-garis petunjuk (guideline) untuk menciptakan layanan API yang andal. Layanan API yang telah memenuhi standar REST disebut sebagai RESTful.
Di BRIAPI, REST menjadi fondasi utama produk-produknya. Ini karena semua endpoint di BRIAPI menggunakan REST serta format JSON sebagai bentuk data sehingga lebih ringan. Dengan begitu, performa API pun menjadi lebih baik.
Baca juga: Kolaborasi dengan BRIAPI, Xendit Hadirkan Layanan Pembayaran Digital Terbaik
Cara Kerja API
Secara garis besar, cara kerja API adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi mengakses API
Di tahap ini, pengguna mengakses sebuah aplikasi. Misalnya, Anda ingin membeli suatu barang di marketplace. Ketika ingin membayar, salah satu opsi pembayaran yang tersedia adalah BRIVA. Setelah memilih BRIVA sebagai opsi pembayaran, aplikasi marketplace tersebut akan mengakses API BRIVA.
2. API melakukan request ke server
Setelah aplikasi berhasil mengakses alamat API BRIVA, permintaan tersebut akan diteruskan ke server BRIAPI. API BRIVA menginformasikan kepada server BRIAPI bahwa BRIVA dipilih sebagai opsi pembayaran yang butuh ditindaklanjuti.
3. Server memberi respon ke API
Ketika menemukan data yang sesuai permintaan, server kembali menghubungi API BRIVA. Data tersebut berupa nomor unik institusi, nama Anda selaku nasabah BRI, dan jumlah nominal yang harus dibayarkan.
4. API menyampaikan respon ke aplikasi
Selanjutnya, API BRIVA meneruskan informasi tersebut dari server ke marketplace.
Baca juga: Optimalkan Peluang Bisnis Digital dengan API Terstandarisasi BI dari BRI
Jenis API
Ada tiga jenis API yang paling umum digunakan oleh pengembang aplikasi maupun pemilik bisnis. Ketiganya adalah:
1. Private API
Private API adalah API yang digunakan dalam pengembangan aplikasi secara terbatas. Contohnya, API dari back end yang digunakan untuk mengakses front end sebuah website.
2. API partners
Partner API adalah API yang dibagikan kepada mitra bisnis yang telah memiliki izin penggunaan. Caranya adalah dengan mendaftar pada penyedia API untuk mendapatkan izin tersebut.
3. Public API
Public API atau Open API adalah API yang dapat diakses oleh siapa pun untuk platform apa pun. API jenis ini juga merupakan yang paling mudah dari sisi penggunaan. Salah satu API jenis ini adalah BRIAPI.
Sebagai open API pertama di Asia Tenggara yang mendapat sertifikasi PA-DSS (Payment Application Data Security Standard), BRIAPI telah berkolaborasi dengan lebih dari 570 perusahaan mitra, mulai dari marketplace, ride-hailing, fintech, hingga instansi pemerintahan.
4. Composite API
Composite API adalah gabungan dua atau lebih API requests dalam satu request saja. Composite API bermanfaat untuk mengatasi berbagai request API yang saling terkait, rumit, dan bersifat repetitif. Sehingga, Composite API dapat meningkatkan untuk efisiensi waktu dan tenaga bagi pengguna.
Baca juga: Tren Sistem Pembayaran Online Hingga e-Wallet untuk Pengembangan Bisnis
Contoh Penggunaan API
Berikut ini adalah dua contoh penggunaan API dari mitra BRIAPI, Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang dan K24Klik. Keduanya telah merasakan manfaat langsung dari BRIAPI, terutama dari sisi tata kelola keuangan organisasi.
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepahiang
Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kepahiang merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di bidang pendapatan dan keuangan daerah. Sebelum mengintegrasikan BRIAPI, BKD Kabupaten Kepahiang memiliki akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah yang rendah. Ini disebabkan belum terdigitalisasinya instansi keuangan daerah di Provinsi Bengkulu tersebut.
Salah satu contohnya adalah pembayaran dan penerimaan pajak daerah yang masih menggunakan metode pembayaran manual, khususnya bagi mereka yang tinggal di pedesaan. Akibatnya, selisih pada pencatatan pajak selalu terjadi dan laporan keuangan pun menjadi tidak akuntabel.
Untuk mengoptimalkan digitalisasi pelayanan dan transaksi keuangan di Kabupaten Kepahiang, BKD Kabupaten Kepahiang mengintegrasikan BRIAPI sejak Juni 2021. BKD Kabupaten Kepahiang menggunakan API BRIVA yang memberikan akses pembayaran melalui Virtual Account.
Kini, masyarakat bisa membayar pajak dengan mudah melalui aplikasi BRImo ataupun ATM BRI. Mereka tidak perlu lagi datang ke kantor BKD Kabupaten Kepahiang dan mengantre hanya untuk membayar pajak. Tidak ada lagi dana pajak yang tertunda karena BRIVA memudahkan wajib pajak untuk melakukan transaksi di mana pun dan kapan pun.
“Melalui digitalisasi dan kerja sama dengan BRIAPI, mudah-mudahan Kepahiang dapat menjadi rujukan bagi pemerintah daerah lain maupun provinsi agar tidak lelah berinovasi demi meningkatkan kinerja pelayanan dan transaksi keuangan daerah,” ujar Kepala Bidang Pendapatan BKD Kabupaten Kepahiang Amarullah Muttaqin.
K24Klik
K24Klik adalah aplikasi beli obat secara online pertama dan terlengkap di Indonesia. Berada di bawah naungan PT K-24 Indonesia, K24Klik bergantung pada ekosistem digital yang mumpuni untuk menghadirkan layanan terbaik, seperti metode pembayaran digital nan variatif.
Namun, metode pembayaran non-tunai seperti transfer rekening manual nyatanya masih memiliki banyak kekurangan. Mulai dari pasien yang masih harus mengirim bukti transfer, verifikasi pembayaran yang memakan waktu, hingga proses pengecekan mutasi yang berliku.
Sebagai solusinya, K24Klik mengintegrasikan BRIVA dari BRIAPI untuk menghadirkan layanan Virtual Account BRI. Hasilnya, BRIVA menjadi salah satu metode pembayaran digital yang paling cepat dan efisien.
Bagi K24Klik, BRIVA membuat efektivitas pembayaran pelanggan meningkat hingga 50%. Selain itu, BRIVA turut meningkatkan jumlah transaksi hingga 200% dibanding penggunaan transfer rekening manual.
Secara efisiensi waktu, pengguna BRIVA di aplikasi K24Klik juga hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 10 menit untuk menuntaskan transaksi, jauh berkurang dibanding transfer manual yang membutuhkan waktu hingga lebih dari 30 menit.
“Harapannya, ketika integrasi BRIVA berjalan optimal, seluruh proses pembayaran bagi pelanggan kami menjadi semakin lebih mudah, cepat, dan efisien,” ucap Finance K24Klik Maria Hartanti.
Nah, sudah lebih paham mengenai API? Sebagai jembatan integrasi antaraplikasi, API memudahkan pemilik bisnis, developer, hingga nasabah. Artinya, BRIAPI sebagai penyedia layanan API mampu meningkatkan fleksibilitas layanan bisnis dan membuat Anda selangkah lebih dekat dengan 170 juta nasabah BRI di Indonesia. Mulai integrasi BRIAPI sekarang.
***