Studi Kasus :
Mengenal Xendit
Xendit adalah perusahaan teknologi finansial yang menyediakan solusi pembayaran dan menyederhanakan proses pembayaran untuk bisnis di Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara, mulai dari UMKM, startup, e-commerce hingga perusahaan besar. Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran, menjalankan marketplace, dan banyak lagi melalui platform integrasi yang mudah dan didukung oleh layanan pelanggan selama 24 jam.
Di tengah lanskap pembayaran Asia Tenggara yang terfragmentasi, Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran dari berbagai channel, seperti debit langsung, rekening virtual, kartu kredit dan debit, e-wallet, QRIS, gerai ritel, dan cicilan online. Dengan begitu, Xendit turut membangun infrastruktur pembayaran digital di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Berkolaborasi bersama BRIAPI, Xendit berhasil menyediakan berbagai metode pembayaran digital bagi merchant-nya di seluruh Indonesia. Xendit memanfaatkan jaringan nasabah BRI yang sangat luas untuk memfasilitasi konsumen dengan pilihan metode pembayaran terbaik.
Tantangan
Sebagai penyedia infrastruktur pembayaran bagi berbagai jenis usaha, Xendit menyadari adanya satu tantangan utama di era digital ini: bergeraknya infrastruktur pembayaran konvensional menuju digital. Mulai dari pemilik toko kecil di Instagram hingga perusahaan-perusahaan besar nan bonafide, kini semua telah merambah ke dunia daring.
Maka, demi menjawab tantangan tersebut, Xendit hadir dengan tiga kategori produk. Ketiganya adalah Pembayaran, Operasional Bisnis, dan Manajemen Toko yang dikhususkan untuk UMKM. Dengan ketiganya, Xendit memungkinkan para pelaku usaha dari berbagai ukuran untuk dapat menyediakan layanan finansial modern yang mudah, cepat, dan aman.
Walaupun di tengah pandemi Covid-19 , Xendit tetap mampu mencetak kinerja yang memuaskan. Buktinya, sepanjang 2021, Xendit mencatatkan peningkatan total volume pembayaran lebih dari 250% year on year di Indonesia dan Filipina dengan jumlah transaksi mencapai US$12 miliar atau setara dengan Rp172,2 triliun.
Nilai transaksi tersebut berasal dari 150 juta transaksi yang berlangsung di ekosistem digital Xendit, baik di Indonesia maupun Filipina. Catatan ini membuktikan bahwa Xendit mampu untuk beradaptasi dalam memenuhi kebutuhan para pelaku usaha di Asia Tenggara. Di tahun yang sama pula, Xendit sukses memperoleh pendanaan Seri-C senilai US$150 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun.
Pendanaan tersebut otomatis menjadikan Xendit sebagai startup unicorn terbaru di Indonesia, menyusul Tokopedia, JD.id, OVO, Bukalapak, Traveloka, dan Gojek. Dengan investasi terbaru ini, Xendit berencana untuk terus melakukan inovasi pada jajaran produknya sebagai upaya ekspansi ke negara-negara terpilih di Asia Tenggara.
Solusi
Dari permasalahan yang ada hingga peluang yang tersedia, Xendit berusaha memberikan pengalaman pembayaran digital yang mengesankan. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah dengan berkolaborasi bersama BRIAPI, open banking API milik BRI.
Xendit mengintegrasikan dua produk BRIAPI, yakni BRI Direct Debit dan Transfer Antar Rekening BRI. Kedua API tersebut membuat merchant Xendit dapat menyediakan akses pembayaran digital, terutama untuk konsumen mereka yang menggunakan BRI sebagai rekening utama.
“Kami menggunakan produk BRIAPI untuk mengakomodasi kebutuhan merchant Xendit agar mereka bisa memperoleh servis dari payment channel yang ada,” ujar Rio, anggota tim Partnership Xendit.
Rio melanjutkan bahwa sebelum mengintegrasikan BRIAPI, konsumen hanya bisa melakukan transfer secara manual. Mereka harus pergi ke ATM atau kantor cabang BRI terdekat hanya untuk menuntaskan pembayaran.
“Sekarang, konsumen bisa membayar lewat secara online melalui opsi pembayaran digital BRI. Proses pembayaran menjadi lebih mudah, cepat, sekaligus terjamin keamanannya,” tuturnya.
Proses Integrasi
Secara keseluruhan, proses integrasi dan maintenance produk-produk BRIAPI di dashboard bisnis Xendit tergolong lancar dan mudah. Alasannya, informasi yang dibutuhkan Xendit untuk memonitor perkembangan API sudah tersedia dengan lengkap di situs BRIAPI.
“Informasi yang ada di sana (website BRIAPI) cukup jelas dan lengkap. Tim BRIAPI juga terus melakukan update untuk produk-produk BRIAPI. Sehingga, kami dapat mengunjungi website untuk mengetahui update dari produk BRIAPI yang kami gunakan,” tutur Ismail Rabbani, anggota tim Product Xendit.
Ismail juga menambahkan bahwa proses maintenance berjalan dengan lancar, baik dari tim Xendit dalam memanfaatkan informasi di developer portal BRIAPI, maupun dengan assistance dari tim BRIAPI. Tim Helpdesk BRIAPI senantiasa terbuka untuk berkomunikasi dengan tim Xendit dan membantu menyelesaikan jika ada issue yang muncul.
Komunikasi yang terbuka antara kedua belah pihak nyatanya turut membantu dari sisi komersial. Hal inilah yang juga digarisbawahi oleh Rio.
“Saya in charge sejak awal integrasi BRIAPI dengan Xendit. Menurut saya, informasi API yang tersedia sudah sangat jelas sehingga kami dapat mengaplikasikannya sesuai arahan dari BRI. Lalu, komunikasi antara tim kami dengan tim BRIAPI pun berjalan baik."
“Ini berlaku khususnya untuk eskalasi issue yang ditemukan dalam proses integrasi, seperti adanya bug atau error pada saat testing API. Terkadang tentu ada beberapa issue yang membutuhkan waktu lebih lama dalam penyelesaiannya, tapi tim BRIAPI solutif dalam membantu kami menuntaskan masalah yang ada," ucap Rio menjelaskan
Apabila ada investigasi mendalam oleh tim BRIAPI terkait issue yang dihadapi, tim Xendit akan menyediakan sampel dari temuan masalah. Dengan respon yang sigap dan cepat, tim BRIAPI akan menindaklanjuti sampel tersebut untuk menemukan solusi yang paling tepat dan efektif sehingga proses maintenance API dapat berlanjut.
Visi Bersama BRIAPI
Setelah mengimplementasi beberapa produk BRIAPI, Xendit masih akan terus mengeksplorasi berbagai produk API lainnya dari BRI untuk terus meningkatkan layanan.
Selain itu, Xendit pun sedang mengembangkan kemampuan otomasi melalui API. Dengan begitu, pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manual dapat diminimalisasi. Proses kerja pun dapat berlangsung lebih cepat dan mudah.
“Pekerjaan seperti rekonsiliasi, inquiry, dan lainnya yang membutuhkan effort lebih secara manual dapat ditangani secara otomatis apabila kami memaksimalkan produk BRIAPI. Kami sedang menuju ke sana,” ucap Rio.
Ia turut menyoroti bahwa dengan semakin berkembangnya kebutuhan konsumen, Xendit pun akan terus berupaya untuk melengkapi elemen infrastruktur pembayaran digitalnya.
“Ini adalah simbiosis yang baik. Artinya, Xendit bisa memfasilitasi merchant, kemudian merchant bisa memfasilitasi konsumen agar melakukan pembayaran digital secara mudah dan nyaman. Semua berkat kolaborasi kami bersama BRIAPI.”
“Alhasil, secara bertahap Xendit dapat mencapai visinya, yakni ‘membuat pembayaran di Indonesia menjadi lebih sederhana, aman dan mudah bagi semua orang’ ”, ucap Rio mengakhiri.
***
Tentang Xendit
Xendit adalah perusahaan teknologi finansial yang menyediakan solusi pembayaran dan menyederhanakan proses pembayaran untuk bisnis di Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara, mulai dari UMKM, startup, e-commerce hingga perusahaan besar. Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran, menjalankan marketplace dan banyak lagi, melalui platform integrasi yang mudah dan didukung oleh layanan pelanggan selama 24 jam. Di tengah lanskap pembayaran yang terfragmentasi di Asia Tenggara, Xendit memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran dari debit langsung, rekening virtual, kartu kredit dan debit, eWallet, QRIS, gerai ritel, dan cicilan online.
Dengan membangun infrastruktur pembayaran digital di Asia Tenggara, Xendit mendorong transformasi digital di kawasan ini dengan mengatasi kebutuhan akses, keandalan, dan peraturan untuk memungkinkan lebih banyak bisnis yang maju dan berkembang. Sebagai startup Indonesia pertama yang lolos dari YCombinator dan didukung oleh investor global dan perusahaan modal ventura di kawasan Asia Tenggara, Xendit mendukung berbagai brand dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara termasuk Traveloka, Wish, dan Grab. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://xendit.co