Apa itu open banking?

Open banking adalah sebuah terobosan teknologi di dunia institusi finansial termasuk perbankan. Dengan open banking, sebuah bank dapat menghadirkan sistem yang dapat memberikan akses data dan informasi keuangan nasabah melalui Antarmuka Pemrograman Aplikasi atau Application Programming Interface (API) kepada pihak ketiga yaitu pelaku bisnis yang telah memiliki izin dari nasabah. Dengan izin tersebut, konsumen Anda dapat melakukan transaksi secara mudah dan nyaman langsung lewat aplikasi Anda.

Open banking sendiri merupakan salah satu bagian dari visi cetak biru (blueprint) Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Dalam blueprint tersebut, Bank Indonesia menyatakan Sistem Pembayaran Indonesia 2025 memiliki lima visi yaitu:

  1. Sistem Pembayaran Indonesia 2025 mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional sehingga menjamin fungsi bank sentral dalam proses pengedaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, serta mendorong inklusi keuangan
  2. Sistem Pembayaran Indonesia 2025 mendukung digitalisasi perbankan sebagai lembaga utama dalam ekonomi keuangan digital melalui open banking maupun pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan 
  3. Sistem Pembayaran Indonesia 2025 menjamin interlink antara fintech dengan perbankan untuk menghindari risiko shadow-banking melalui pengaturan teknologi digital (seperti API), kerja sama bisnis, maupun kepemilikan perusahaan
  4. Sistem Pembayaran Indonesia 2025 menjamin keseimbangan antara inovasi dengan consumers protection, integritas dan stabilitas serta persaingan usaha yang sehat melalui penerapan Know Your Customer (KYC), Anti Money Laundering (AML), Combating Financing of Terrorism  (CFT), kewajiban keterbukaan data/informasi/bisnis publik, dan penerapan regtech dan suptech dalam kewajiban pelaporan, regulasi, dan pengawasan
  5. Sistem Pembayaran Indonesia 2025 menjamin kepentingan nasional dalam ekonomi-keuangan digital antar negara melalui kewajiban pemrosesan semua transaksi domestik di dalam negeri dan kerja sama penyelenggara asing dengan domestik, dengan memperhatikan prinsip resiprokalitas. 

BRIAPI sebagai perwujudan open banking

Open Banking BRIAPI memberikan kemudahan akses pada pemilik bisnis

Sebagai bank nomor satu di Indonesia, BRI turut serta dalam mewujudkan cetak biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025 ini dengan menghadirkan BRIAPI. Dengan BRIAPI, Anda dapat menghadirkan berbagai layanan BRI mulai dari yang sifatnya transaksional atau berhubungan dengan pembayaran seperti BRIVA, transfer dana, dan direct debit maupun layanan BRI yang bersifat informasional seperti informasi mutasi, informasi saldo, hingga informasi valas.

BRIAPI tentunya telah mengikuti standarisasi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Salah satunya pada faktor keamanan. Meski memberikan akses kepada pihak ketiga, BRI tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan data nasabah. Langkah kongkrit ini ditunjukkan dengan diraihnya sertifikasi keamanan berstandar internasional yaitu ISO 27001 untuk layanan BRIAPI di tahun 2019 lalu. 

ISO27001 bukti keamanan open banking BRIAPI

ISO 27001 adalah sebuah standar keamanan Internasional pada penerapan sistem manajemen keamanan informasi pada suatu produk atau lebih dikenal dengan Information Security Management Systems (ISMS). Sertifikasi ISO 27001 ini menunjukkan bahwa BRIAPI memelihara sistem manajemen keamanan informasi (ISMS) dengan baik yang tercermin dalam beberapa poin berikut

  1. Clarity

    Kejelasan dalam hal alur operasional sistem. Artinya, alur yang dimiliki oleh layanan BRIAPI mudah dimengerti sehingga tidak akan menyulitkan para penggunanya dalam proses pengoperasian sehari-harinya.

  2. Agility

    Proses pengajuan integrasi BRIAPI sangat cepat. Anda hanya membutuhkan empat langkah mudah dalam proses pengajuan integrasi BRIAPI yaitu melalui proses registrasi, buat aplikasi, verifikasi, dan aplikasi Anda akan segera terintegrasi dengan BRIAPI.

  3. Safety

    Data yang tersimpan di BRIAPI terjamin aman dan tidak akan bocor ke pihak lain. BRI bisa menjamin tidak akan ada penyelewengan data nasabah dalam open banking

  4. Compliance

    Menunjukkan kepatuhan akan keamanan sistem informasi terhadap aturan yang berlaku. Ini merupakan salah satu perwujudan code of conduct yang dimiliki dan dijalankan oleh seluruh lapisan karyawan BRI.

  5. Risk management

    Memiliki manajemen risiko untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat terjadi pada sistem BRIAPI. Manajemen risiko dan pengelolaan aset yang dilakukan BRI secara antisipatif telah berdampak positif pada kinerja perusahaan

  6. Reputation

    Meminimalisir potensi timbulnya fraud atau penipuan yang dapat membahayakan reputasi BRI

Selain itu, BRI juga merupakan bank pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan sertifikasi PA-DSS (Payment Application Data Security Standard) dari PCI Security Standard Council di Amerika Serikat. PA-DSS sendiri mengukur standar keamanan data pada aplikasi pembayaran dimana sertifikasi PA-DSS memastikan pengembang perangkat lunak (software) mengembangkan aplikasi pembayaran yang aman dan tidak menyimpan data penting, seperti strip magnetik, data CVV atau PIN. 

Dengan keamanan berstandar internasional tersebut, Anda tak perlu ragu lagi mengintegrasikan bisnis Anda dengan berbagai layanan yang tersedia mulai dari fitur pembayaran Direct Debit dan BRIVA, transfer dana, fitur pengecekan dan pengisian saldo BRIZZI serta fitur informasi mutasi dan informasi valas dari BRIAPI untuk membantu pengembangan bisnis Anda.