News
Bank Indonesia (BI) meluncurkan Standardisasi Open API Pembayaran (SNAP) bertepatan dengan HUT RI ke-76. SNAP merupakan standar nasional nasional yang ditetapkan BI terkait pemanfaatan Application Programming Interfaces (API) Pembayaran. SNAP berperan sebagai salah satu inisiatif utama dari visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Kemudian, muncul pertanyaan terkait apa kegunaan SNAP dan manfaat SNAP Bank Indonesia sebagai standar bagi tata kelola sistem pembayaran.
Manfaat SNAP Bank Indonesia bukan hanya untuk pelaku usaha saja, melainkan bagi nasabah juga. Penggunanya beragam, mulai dari penyedia jasa pembayaran (PJP), perbankan, non-PJP, merchant yang meliputi UMKM hingga nasabah individual. Adanya standardisasi ini penting untuk melindungi konsumen, nasabah, dan para penyelenggara dari kemungkinan cybercrime dan fraud.
Jika disimpulkan, penyusunan SNAP bertujuan menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat kompetitif dan inovatif, sehingga dapat menyediakan layanan sistem pembayaran kepada masyarakat yang efisien aman dan andal.
Kegunaan dan Manfaat SNAP Bank Indonesia
SNAP Bank Indonesia adalah standarisasi yang berlaku nasional, yang mengatur penyelenggaraan Open Application Programming Interfaces (API) Pembayaran guna meningkatkan akses dan layanan pembayaran digital di Indonesia. Tujuannya adalah membuat standar teknis untuk seluruh pengembang dan penyedia layanan API pembayaran, yang meliputi tata kelola, perlindungan data nasabah, format data, standar keamanan, dan sebagainya.
Manfaat SNAP Bank Indonesia bukan hanya untuk nasabah bank saja, melainkan untuk pelaku usaha. Di antara manfaat tersebut adalah mendorong terjadinya integrasi, memfasilitasi interkoneksi antar aplikasi, hingga mendukung interoperabilitas antara perbankan, penyelenggara jasa pembayaran (PJP), dan non-PJP.
Kegunaan SNAP sendiri terbagi menjadi lima, yakni sebagai berikut.
1. Standarisasi Bahasa
Sebelumnya, aplikasi pembayaran digital memiliki bahasa yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Manfaat SNAP Bank Indonesia adalah sebagai seperangkat protokol dan instruksi yang ditujukan untuk membangun standarisasi bahasa dalam perbankan Indonesia. Dengan standarisasi menggunakan bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia, diharapkan akan semakin banyak bank yang bergabung karena tidak ada lagi perbedaan bahasa antara satu bank dengan lainnya.
Pada akhirnya, hal ini mendukung pembayaran SNAP antara bank, menjadi salah satu manfaat SNAP Bank Indonesia terbaik. Ini ditujukan agar tercipta interoperabilitas yang menghasilkan industri pembayaran yang sehat dan terintegrasi.
2. Efisiensi & Interlinkage
BI merilis SNAP guna mendukung visi 2 dan 3 dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Salah satu tujuan utamanya adalah efisiensi dalam penyelenggaraan sistem pembayaran.
Dengan begitu, inovasi dan kompetisi demi meningkatkan kepuasan konsumen dapat terus berkembang dan membawa hasil yang baik. Hadirnya SNAP memudahkan nasabah untuk mengirim dana dan bertransaksi, khususnya melakukan pembayaran digital secara langsung.
Manfaat SNAP Bank Indonesia ini mendorong interlink antara non bank dan penyedia jasa pembayaran (PJP) bank. Bahkan, non PJP bisa bekerja sama dengan pihak perbankan. Pelaku usaha dan pihak terkait bisa mengakses data dalam satu pintu saja.
Interlinkage juga menginisiasi transaksi digital di masa depan. Dengan begitu, transaksi keuangan dapat dilakukan berbekal satu standar nasional Open API. Dari sini dapat diupayakan pembayaran melalui berbagai bank lokal dan internasional.
3. Tata Kelola & Peningkatan Keamanan
Manfaat SNAP Bank Indonesia lainnya adalah untuk meningkatkan syarat keamanan bagi penyedia dan penyelenggaraan layanan nasional Open API pembayaran. Pengguna SNAP juga ikut melakukan pemantauan berkala untuk memenuhi prinsip tata kelola yang baik.
Sebelum merilis kerjasama terkait standarisasi Open Application Programming ini, pihak terkait perlu memenuhi prinsip tata kelola dan manajemen risiko terlebih dulu. Tata kelolanya mencakup proses perencanaan, penerapan dan pengukuran hingga desain Open API.
Selain itu, dalam hal manajemen resiko ada sistem pengendalian internal, pengawasan aktif pengurus, serta kebijakan dan prosedur penggunaan layanan Open API pembayaran.
Pengaturan tata kelolanya juga mengikuti perundang-undangan yang berlaku. Ruang lingkup tata kelolanya sendiri meliputi data transaksi serta data lainnya mencakup profil pihak Open API pembayaran dan data underlying pembayaran.
4. Proteksi Konsumen
Konsumen memiliki potensi menjadi pihak yang rentan dalam sebuah transaksi bisnis. Maka, manfaat SNAP Bank Indonesia berikutnya adalah menangani isu krusial ini.
Proteksi konsumen diperlukan tidak hanya untuk melindungi kepentingan konsumen, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan sistem layanan pembayaran berbasis API.
Perlindungan konsumen berfokus kepada dua hal, yaitu perlindungan data konsumen dan penerimaan pengaduan konsumen. Data konsumen yang dimaksud adalah data profil dan data konsumen lainnya yang teridentifikasi dan dapat diidentifikasi serta dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan non elektronik.
Dalam implementasi proteksi data, konsumen berhak mendapatkan edukasi guna meningkatkan literasi terkait haknya sebagai pemilik data. Nasabah mendapatkan informasi yang jelas terkait manfaat, biaya, hingga resiko dari Open API Pembayaran. Terdapat juga mekanisme perlindungan data meliputi cara perlindungan data, penanganan kebocoran data, hingga persetujuan, pencabutan, dan penghapusan data.
Penanganan data juga selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini. Ketika terjadi kebocoran data maka pihak penyedia layanan dan PJP wajib memberitahukan secara tertulis kepada:
- Konsumen yang terdampak
- Otoritas berwenang
- Pihak yang melakukan kerja sama dalam layanan Open API Pembayaran
Pemberitahuan tertulis ini meliputi data apa yang bocor, bagaimana dan kapan data bisa terungkap, sekaligus upaya yang telah dilakukan. Upaya ini meliputi penanganan dan pemulihan atas kebocoran data.
5. Mengurangi Industri yang Terkotak-kotakkan
Manfaat SNAP Bank Indonesia yang terakhir adalah mengurangi fragmentasi industri atau industri yang terkotak-kotakkan serta mendorong terjadinya akselerasi digital ekonomi di Indonesia.
Bank memiliki banyak peran penting dalam dunia bisnis. Bank adalah bagian dalam finance accounting untuk berbagai pihak. Selain berperan sebagai pembuat instruksi yang memfasilitasi interkoneksi, Bank juga berperan sebagai penyedia layanan dan penyimpanan data. Perbankan memiliki kontrol akses ke banyak pihak dan bagian dari CRM.
Regulasi SNAP mengatur tahapan standarisasi yang perlu diikuti pelaku industri. Khususnya dalam mengimplementasikan pengujian pada developer untuk memahami kesesuaian dengan standar SNAP.
Pelaku industri juga perlu melakukan pengujian fungsional hingga tahap verifikasi, apakah standarnya sudah sama dengan SNAP. BRI sebagai salah satu penyedia layanan Open API Pembayaran pun kini sedang melakukan penyesuaian SNAP BI untuk layanan BRIAPI.
Tidak hanya itu, mitra-mitra PJP yang telah terintegrasi dengan BRIAPI pun wajib menerapkan SNAP pada Open API Pembayaran yang telah disesuaikan dengan PADG SNAP.
Baca juga: Kolaborasi dengan BRIAPI, Xendit Hadirkan Layanan Pembayaran Digital Terbaik
Migrasi BRIAPI Open Banking Menuju SNAP BI
Berbekal manfaat SNAP Bank Indonesia yang telah dijabarkan, BRI sejak awal sudah mengikuti visi misi BI termasuk BSPI 2025. Hal ini terwujud dari layanan BRIAPI sebagai pionir open banking di Indonesia. Produk BRIAPI memungkinkan pihak ketiga seperti e-commerce untuk mengintegrasikan layanannya menggunakan aplikasi.
BRIAPI juga berkolaborasi dengan fintech serta startup Indonesia. BRIAPI sendiri telah memiliki sertifikasi standar internasional ISO 27001 sejak 2019 lalu.
Wujud migrasi BRIAPI dari open banking menuju SNAP BI salah satunya adalah adanya layanan BRIVA.
Layanan BRIVA yang berupa virtual account adalah akun rekening bank virtual yang berbentuk sejumlah nomor ID yang nantinya digunakan untuk melakukan pembayaran. Nomor ID dibuat oleh pihak bank yang dipilih dan dalam tiap transaksi, tiap-tiap nasabah akan memperoleh nomor ID yang berbeda. Begitu pula untuk transaksi yang berbeda akan mendapat nomor yang berbeda pula.
Selain itu, BRIAPI juga telah berkolaborasi dengan salah satu aplikasi fintech, yakni Xendit. Xendit memungkinkan nasabah melakukan pembayaran melalui berbagai channel. Proses integrasi produk BRIAPI akan muncul pada dashboard bisnis Xendit. Masih banyak lagi contoh kolaborasi BRIAPI yang juga bekerja sama dengan institusi pendidikan dan lain-lain.
Baca juga: Mudahkan Transaksi, Open Banking BRIAPI Akselerasi Perkembangan Bisnis di Indonesia
Penutup
Manfaat SNAP Bank Indonesia terbagi dua yakni untuk pelaku usaha dan nasabah. Bagi pelaku usaha, SNAP hadir untuk meningkatkan efisiensi dan interlinkage antara merchant dengan penyedia jasa pembayaran.
Bagi nasabah, adanya SNAP membantu memberikan perlindungan terhadap konsumen termasuk data pribadinya. SNAP mengatur bagaimana penanganan pengaduan konsumen hingga kemungkinan terjadinya kebocoran data.
SNAP sendiri memiliki pedoman tata kelola yang mengikutsertakan perwakilan sistem pembayaran dalam penyusunannya. Dengan begitu, standarisasi ini bisa berguna sebagai pengawasan dan peningkatan layanan keuangan.
Apa kegunaan SNAP tidak hanya seputar perlindungan data saja. SNAP yang disusun oleh Bank Indonesia berguna pula untuk meningkatkan ekosistem keuangan digital yang merujuk pada visi BSPI 2025 mendatang.
Lancarkan dan permudah pembayaran masyarakat dengan menggunakan SNAP. Cek tata cara mendaftar BRIAPI dan SNAP BI di halaman website kami.