Dalam upaya mendukung eksistensi perkembangan standar open finance saat ini, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menjadikan BRIAPI sebagai salah satu pioneer dalam implementasi layanan open API di Indonesia. Selain fokus melakukan inisiasi pengembangan produk open API di lingkungan perbankan, BRIAPI juga turut serta dalam mendorong digitalisasi ekonomi di lingkungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini dimaksudkan untuk turut berkontribusi dalam terciptanya perluasan implementasi layanan inklusi ekonomi di seluruh bidang layanan keuangan Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh BRI adalah menggelar kompetisi BRIxGoogle Hackathon yang diadakan secara bersamaan di tiga kota yang berbeda, yaitu Jakarta, Bandung dan Surabaya. Kompetisi ini berkolaborasi dengan Google, untuk mendorong digitalisasi antara para penggiat teknologi yang ada di Indonesia dengan BRI, guna bersama-sama membangun platform teknologi bagi pengembangan UMKM di Indonesia.

 

Tema Kompetisi

Kolaborasi antara BRI dan Google dalam kompetisi ini mengangkat tema “Supporting Indonesia Digital Economy based on Small Medium Enterprises (SME) untuk Indonesia BRilian”. Kompetisi ini bertujuan untuk mendorong digitalisasi ekonomi UMKM menggunakan teknologi yang terintegrasi dari BRIAPI dan Google Cloud. Hasil dari kompetisi ini diharapkan dapat memberikan ide yang inovatif dalam mengembangkan sebuah aplikasi atau platform, sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada sektor UMKM.

Dalam kompetisi ini, tahap awal penyeleksian peserta dilakukan dengan menyaring proposal ide awal dari setiap peserta yang sudah mendaftar. Kemudian, dipilih 20 finalis terbaik di masing-masing kota yang dianggap eligible, serta memiliki ide yang paling relevan dan menarik. Selanjutnya, 20 finalis tersebut diundang dalam acara inti Hackathon untuk menyempurnakan ide awalnya menjadi sebuah implementasi platform atau aplikasi.

 

Pitching Aplikasi ke User

BRIxGoogle memberikan kesempatan kepada 20 finalis yang sudah melewati tahapan seleksi sebelumnya untuk mengikuti acara inti Hackathon selama dua hari. Pada hari pertama, acara dimulai dengan pembukaan yang dilakukan oleh Direktur Direktorat Teknologi Informasi (DTI) BRI, yaitu Bapak Indra Utoyo. Khusus di Kota Jakarta, acara pembukaan ini dilakukan secara offline, sedangkan acara pembukaan di Kota Surabaya dan Bandung dilakukan secara online. Selanjutnya, 20 finalis dari masing-masing kota tersebut melakukan proses development aplikasi atau platform yang terintegrasi dengan BRIAPI dan Google Cloud. Pengembangan aplikasi tersebut dilakukan selama waktu 24 jam non-stop, menyesuaikan dengan konsep pelaksanaan Hackathon pada umumnya. Selain fokus ke proses pengembangan aplikasi, peserta berkesempatan mengikuti coaching clinic bersama tim BRI dan Google Indonesia.

pitching-user-1pitching-user-2pithcing-user-3

 

Pada hari kedua, setiap peserta berkesempatan melakukan pitching hasil platform atau aplikasi yang telah dikembangkan. Presentasi ini dinilai oleh empat orang juri: dua orang dari perwakilan BRI, satu orang dari perwakilan Google, dan satu orang lagi dari perwakilan BRI Venture. Setiap juri sangat mengapresiasi dan memberikan penilaian yang positif terhadap setiap aplikasi yang dikembangkan oleh peserta, karena seluruh aplikasi dinilai memiliki ide yang inovatif, menarik, dan cukup applicable dalam menyelesaikan masalah yang diangkat. Selain itu, aplikasi dari setiap peserta ini juga dinilai memiliki reliable capability yang bagus untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, dan menjawab permasalahan yang ada, khususnya di sektor UMKM.

 

Juara BRIxGoogle Hackathon

Dari hasil penjurian yang telah dilakukan, pemenang BRIxGoogle Hackathon dari wilayah Jakarta adalah Warung Babe sebagai juara pertama, tim Chicken Little sebagai juara kedua, dan tim Avicena sebagai juara ketiga. Sedangkan pada kompetisi di Kota lain, yaitu di kota Bandung, Team Sobil dipilih juara pertama, tim Diendorse dipilih sebagai juara kedua, dan tim Ketringan dipilih sebagai juara ketiga. Untuk kompetisi di Kota Surabaya, juara pertama diraih oleh tim Adroit, juara kedua diraih oleh tim Bismillah 25, dan juara ketiga diraih oleh tim W House Indonesia.

winner-picture-1winner-picture-2

 

Dalam kompetisi ini, juara pertama berhak mendapatkan uang senilai Rp 35 juta per tim, juara kedua mendapatkan uang senilai Rp25 juta per tim, dan juara ketiga mendapatkan uang senilai Rp 15 juta  per tim. Selain itu, masing-masing pemenang juga mendapatkan saldo BRIZZI senilai Rp 500 ribu per orang.

 

Penutup

BRI menyadari bahwa dalam mendukung perluasan implementasi open API di Indonesia, tidak hanya dilakukan dengan mengoptimalkan perkembangan teknologi di lingkungan perbankan saja, tetapi juga perlu mendorong digitalisasi ekonomi di lingkungan UMKM. Hal ini dilakukan untuk menguatkan peran BRIAPI dalam membantu pelaku usaha menuju go digital, yang saat ini sedang dilakukan dalam dua pendekatan: Pertama, BRIAPI membawa BRI menjadi lembaga keuangan yang ikut mengembangkan ekosistem digital lewat kontribusi pada ranah open finance. Kedua, BRIAPI juga dapat dipakai berbagai level bisnis lain sebagai support layanan, khususnya yang berhubungan dengan transaksi keuangan digital. 

conclusion-picture-1conclusion-picture-2

 

Melalui kompetisi Hackathon ini, BRI ingin mengajak para pegiat teknologi di Indonesia untuk berkontribusi secara inline dalam mendorong digitalisasi ekonomi bersama UMKM. Hal ini juga sejalan dengan tema yang diambil dalam kompetisi ini, yaitu Supporting Indonesia Digital Economy based on Small Medium Enterprises (SME) untuk Indonesia BRilian. BRI berharap kegiatan ini dapat memunculkan aplikasi-aplikasi yang menjawab permasalahan para pelaku UMKM, dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat umum yang ada di Indonesia.