News
Perputaran ekonomi digital yang terus meningkat membuat bisnis online terutama di marketplace kian menjanjikan. Bank Indonesia telah memproyeksikan transaksi daring melalui marketplace akan tumbuh hingga 33,2% di 2021. salah satu faktor pertumbuhan ini adalah kehadiran Open API untuk support marketplace yang memudahkan pebisnis dalam menyediakan sistem pembayaran online di marketplace pilihan mereka.
Lebih lanjut, data dari BI tersebut juga menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang berpotensi besar di sektor ekonomi digital. Menurut riset Google, Temasek dan Bain yang berjudul E-conomy SEA 2019, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai angka US$130 Miliar pada tahun 2025. Ditambah lagi, menurut Bank Indonesia, nilai transaksi digital akan mengalami pertumbuhan double digit dengan e-commerce meningkat 33,2% dan perbankan 19,1% year-on-year pada tahun ini.
BRI sendiri mencatat pertumbuhan transaksi digital yang meroket dengan masif 402,6% per Maret 2021 dibandingkan dengan tahun lalu. Nilai ini melampaui 409,29 juta transaksi digital melalui aplikasi BRImo.
Ke depannya, pertumbuhan yang terjadi pada transaksi digital dan pembayaran online ini diprediksi juga akan semakin meningkat. Di China, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, volume transaksi mobile payment meledak hingga 15 kali lipat, hingga melebihi tiga kali lipat Produk Domestik Bruto China pada 2020.
Open Banking untuk Fasilitasi Cashless Society
Melihat potensi cashless society yang sangat berkembang ini, pemain penyedia layanan pembayaran berlomba-lomba dengan menyediakan layanan pembayaran online dan dompet digital yang semakin mudah. Pelaku bisnis juga harus ikut bersaing dengan bertransformasi hadirkan layanan transaksi digital. Terlebih lagi saat pandemi terjadi di Indonesia, transaksi online memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Mengintegrasikan berbagai metode pembayaran online hingga e-wallet ke dalam bisnis kini jadi vital, dengan bergesernya perilaku konsumen yang memilih bertransaksi lebih aman secara digital daripada secara konvensional.
Untuk melayani berbagai kebutuhan konsumen, BRI pun menghadirkan Open API melalui BRIAPI untuk melancarkan dan mempermudah layanan transaksi online di era digital ini. BRIAPI merupakan antarmuka pemrograman aplikasi atau Application Programming Interface (API) yang memungkinkan integrasi antara aplikasi pihak ketiga dengan layanan perbankan BRI.
Pilihan API Transaksional BRIAPI
BRIAPI telah memiliki beberapa produk untuk membantu perkembangan bisnis Anda, diantaranya pilihan API transaksional yang sangat lengkap seperti API BRIVA untuk Virtual Account, API Direct Debit, hingga API BRIZZI.
API BRIVA memungkinkan konsumen Anda bisa bertransaksi dengan lebih cepat dan aman dengan menggunakan nomor rekening virtual. Melalui BRIVA, konsumen tidak perlu lagi memasukkan nominal transaksi sehingga mengurangi risiko kesalahan pembayaran, serta tidak perlu mengunggah bukti transfer secara manual seperti transfer konvensional. Seluruh transaksi BRIVA akan terkonfirmasi secara otomatis, memudahkan Anda mendapatkan riwayat transaksi secara real time dengan praktis.
Penggunaan API Direct Debit untuk bisnis online Anda juga akan memudahkan proses transaksi, karena pelanggan Anda cukup memasukkan nomor kartunya satu kali dan untuk transaksi berikutnya tinggal memasukkan kode one time password atau lebih dikenal dengan OTP. Penggunaan OTP ini memastikan keamanan dalam setiap transaksi.
API BRIZZI memudahkan akses konsumen Anda ke BRIZZI, layanan uang elektronik atau e-money sebagai pengganti uang tunai yang dapat digunakan di berbagai sektor seperti transportasi untuk bayar tol, beli BBM, pembayaran minimarket, hingga toko ritel lainnya.
Pemanfaatan sistem pembayaran online dengan mobile payment dan e-wallet ini akan semakin menguasai pangsa pasar di Indonesia. Penggunaannya akan semakin masif seiring karena begitu praktis dan efisien untuk pembayaran online di berbagai platform, mulai dari aplikasi e-commerce, online travel sampai ride hailing. Bahkan, pembayaran online juga telah merambah ke berbagai bidang usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti membayar tagihan, belanja sehari-hari, pengantaran (delivery) makanan dan barang, dan sebagainya.
Jika bisnis tidak bergerak cepat dalam implementasi sistem pembayaran online, bisnis dapat tenggelam dalam persaingan yang ketat. Oleh karena itu, penting untuk menjadi pelaku bisnis yang adaptif, terlebih lagi di situasi pandemi seperti sekarang ini.